Cegah Korupsi, TI Luncurkan "E-learning" Integritas Bisnis

Jakarta - Untuk mengurangi peluang korupsi di sektor bisnis, Transparency International (TI) Indonesia meluncurkan portal online untuk pembelajaran terkait integritas bisnis yang diberi nama Sistem Integritas Bisnis (Sintesis).

Program Manager Tata Kelola Ekonomi TI, Wahyudi mengatakan portal online itu dibuat dengan tujuan mempercepat proses pencetakan agent of change agar tidak kalah dengan pertumbuhan korupsi.

"Selama ini, karena daya jangkau training offline terbatas, kita tidak mau kalah dengan pertumbuhan korupsi yang cepat. Makanya, kita desain tools ini supaya kemampuan untuk mencetak agent of change itu enggak kalah dengan pertumbuhan korupsi," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/2).

Adanya portal pembelajaran online ini, jelas Wahyudi, erat kaitannya dengan usaha pencegahan korupsi di berbagai sektor bisnis, terutama sektor swasta yang peluang korupsinya bisa mencapai 80 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan sektor publik yang hanya 20 persen.

"Risiko korupsi di sektor bisnis itu tinggi, sehingga perlu didesain program antikorupsi yang lebih efektif," katanya.

Dikatakan, komponen utama sistem integrasi bisnis adalah komitmen, risk assessment, policy and codes, traning, serta personnel and help lines. Sintesis berperan dalam komponen training dan dipilih untuk mendukung komponen komitmen antikorupsi dan kebijakan antikorupsi. Sintesis juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengingatkan pegawai terhadap risiko korupsi di lingkungan kerja. Hasil belajarnya juga dapat digunakan sebagai indikator kinerja staf.

Lewat portal online yang didesain kurang lebih delapan bulan ini, TI berharap komitmen pencegahan korupsi dapat menyebar secara efisien.

"Perusahaan itu sebenarnya punya komitmen untuk melakukan pemberantasan korupsi. Kita ingin menyediakan tools yang memudahkan mereka menjangkau lini bisnis mereka, sehingga komitmen ini sampai secara internal maupun eksternal. Ke depan, semoga bisa menjadi bagian dari aksi bersama untuk penanggulangan korupsi," ujar Wahyudi.

Baca juga: Infografis 2016 Menyambut Satu Tahun SINTESIS

Sintesis, lanjutnya, diharapkan mampu meningkatkan literasi publik tentang integritas bisnis yang terdiri dari enam aspek, yakni gratifikasi, LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara), keterbukaan informasi, complaint handling, WBS (whistle blower system) dan collective action.

Masyarakat juga dapat mengakses portal belajar online ini lewat www.sintesis.ti.or.id. Setelah belajar, masyarakat juga dapat mengikuti ujian dan mengakses nilai dari ujian tersebut. Masyarakat yang sudah selesai dalam melakukan pembelajaran juga diberikan semacam sertifikat level dasar dalam integritas bisnis.